Banyak orang ketika tahun baru membuat berbagai resolusi. Berharap lebih baik, memiliki harapan, dan berupaya mencapai target. Tapi kalau melihat perjalanan tahun sebelumnya, resolusi seakan sia-sia. Gak pernah berjalan sesuai rencana. Jatuh lagi, bangkit, jatuh lagi, bangkit, jatuh, jatuh, jatuh, dan susah kembali untuk bangkit. Sampai pada momen dimana tahun baru tidak lagi dirasa bermakna dan sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Setiap orang punya kesempatan berkali-kali untuk bangkit. Selalu ingat dengan perkataan "selama masih hidup, selama itulah kesempatanmu untuk bangkit, gak peduli seberapa kerasnya sakit yang kau alami, gak peduli seberapa sering ujian itu menghantammu. Ya, selama masih hidup, selama itulah kau harus berjuang untuknya".
Gak mudah memang karena kalau hidup gak ada ujian, kita gak akan pernah menjadi lebih baik. Kenapa gitu? Terkadang memang cobaan demi cobaan yang dihadapi justru membuat kita tahan uji, asalkan kita sadar bahwa kita harus bangkit. Dan memang hidup tanpa ujian adalah hidup yang sombong, akan merasa jauh lebih baik dari mereka yang lain. Jadi justru duri dalam daging itu baik untuk membentuk "karakter" diri.
Berjalan terus, bangkit dan gak ada salahnya membuat resolusi, asal tidak terlalu keras pada diri sendiri. Kejatuhan bukan akhir, tapi langkah awal untuk mensyukuri apa yang sudah dijalani. Ujian diberikan agar kita paham bagaimana caranya hidup lebih rendah hati dan memahami seperti apa idealisme diri sendiri.
Comments
Post a Comment