Terlalu munafik rasanya kalau kita bilang kita "baik" tapi hati masih penuh kelicikan, masih iri dengan pencapaian orang lain, masih melakukan apa yang gak baik ketika gak ada yang melihat, masih berharap pujian selangit, angkuh, sukanya marah, bergunjing, dan ya masih banyak lagi. Tapi itulah yang namanya "daging", yang masih enggan dilepaskan, justru malah dinikmati. Mau sampai kapan begitu? Pertanyaan berikutnya yang harus segera dijawab. Ingatlah bahwa setiap hari manusia itu harus jadi lebih baik, no excuse untuk selalu bilang "wajarlah namanya juga manusia!!" Tapi mau sampai kapan berlindung di balik kata "namanya juga manusia". Berbenah diri! Bahwa setiap hari kita harus menyangkal diri yang gak baik, menyangkal segala hal yang "daging" ini mau. Karena yang "daging" ini mau, seringnya membawa apa yang gak baik. Yang justru membuat kita jadi semakin terpuruk. Coba keluar dari semua keburukanmu satu per satu. Kalau jatuh...
Bodoh! Dasar bodoh! Kenapa harus dekat-dekat dengan kesalahan sih. Udah tahu dan jelas-jelas itu salah, kenapa masih dideketin. Kenapa gak lari? Merasa kuat? Ingat, kita manusia gak sekuat itu kawan! Manusia mau sehebat apapun tetaplah daging. Kita yang harus buat keputusan, untuk bertahan tapi melawan, atau lari sekalian kalau dirasa gak mampu. Jangan suka dekat-dekat dengan kesalahan deh. Masalah itu udah pasti datang ke semua manusia, tapi kamunya jangan sukanya cari-cari masalah. Lari! Lari sekarang! Lawan kalau memang kamu kuat! Aku bisa! Aku pasti bisa! Sebuah keyakinan diri memang perlu, tapi kalau setelah kamu berusaha sekuat tenaga dan ternyata gak mampu, yaudah cabut! Apalagi kalau gak ada persiapan buat ngelawan! Jelas-jelas kamu akan kalah. Udah sekarang, lakukan apa yang benar. Konsisten untuk hidup benar! Bikin perencanaan kembali, maju lagi dan plis jangan coba menoleh ke belakang. Habiskan dirimu untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri. Jangan buang-buang waktu unt...